“Ini salam perpisahan untuk mu, anjing”,
” Ini dari para janda, anak yatim dan mereka yang terbunuh di Irak”.
Bisa dibayangkan bagaimana marahnya Muntazer, wartawan TV Al-Baghdadia, sebuah stasion TV milik Iraq. Muntazer tentu bukan wartawan biasa. Dia diminta meliput Bush dalam acara yang tertutup dan dirahasiakan . Acara ini tentu sangat istimewa sehingga yang dikirim pastilah orang istimewa. Jelas dia punya karir cemerlang, kecerdasaan, dan kemampuan , sehingga dipilih untuk meliput kedatangan Bush yang rahasia. Tapi Muntazer melakukan tindakan berani, yang mungkin saja akan menjatuhkan karirnya.
Muntazer tampaknya tidak peduli. Baginya rasa perih rakyat Irak harus ditampakkan ke presiden dari negara arogan ini. Melempar sepatu dalam tradisi orang Arab merupakan bentuk kemarahan dan penghinaan yang besar bagi yang dilempar. ” Ini ciuman perpisahan untuk mu , anjing”, teriak Muntazer.
Muntazer dan siapapun orang Irak pantas marah kepada Bush. Penjajahan yang brutal yang dilakukan AS terhadap Irak telah menaruh rasa pedih dan sakit yang mendalam. Hampir satu juta rakyat sipil orang terbunuh, jutaan janda dan anak yatim yang ditinggal suami dan ayahnya. Itulah yang terungkap dari teriakan Muntazer,” Ini dari para janda, anak yatim dan mereka yang terbunuh di Irak”.
BBC (11/4/2007) pernah mengutip pernyataan komite Internasional Palang Merah (ICRC), mengatakan bahwa situasi rakyat biasa di Irak terus memburuk. Empat tahun setelah penyerbuan pimpinan Amerika Serikat, ICRC mengatakan konflik di Irak menyebabkan penderitaan besar.
Laporan lembaga paleng merah internasional (ICRC ) itu juga menyoroti sejumlah masalah. Fasilitas medis Irak mengalami kekurangan staf dan pasokan. Banyak dokter, perawat dan pasien yang tidak berani lagi pergi ke rumah sakit dan klinik karena takut menjadi sasaran. Banyak infrastruktur air, saluran pembuangan dan listrik dalam kondisi kritis. Kekurangan pangan dilaporkan terjadi di sejumlah daerah. Kasus kekurangan gizi juga dilaporkan terus meningkat.
Bukan hanya Muntazer yang marah. Seperti yang dilaporkan BBC (9/4/2007), ratusan ribu rakyat Irak berkumpul di Kota Najaf untuk melancarkan unjukrasa besar yang meminta tentara yang dipimpin Amerika keluar. “No untuk penjajahan…Tidak untuk Amerika…Yes untuk kemerdekaan….” Inilah demonstrasi terbesar di Irak menentang keberadaan unsur asing di wilayah mereka. “Ini merupakan demonstrasi Irak atas nama semua rakyat Irak,” ujar salah seorang demonstran kepada kantor berita AFP
Tapi dasar Bush kepala batu dan tidak punya nurani, dia toh tidak merasa ada persoalan dengan lemparan itu. Peristiwa yang memalukan dan disiarkan diseluruh dunia ini sepetinya tidak menggoncang nuraninya. Dia tidak mau tahu, lemparan itu adalah kemarahan rakyat Irak kepada Negara Brutal AS.
“Saya tidak merasa terganggu. Saya tidak tahu apa masalah orang itu … Saya sedikit pun tidak merasa terancam dengan kejadian ini,” jawab Bush saat ditanya soal insiden itu”. Sepertinya lemparan sepatu tidak cukup untuk Bush ! Presiden memalukan dan negara penjajah ini sepertinya menantikan tegaknya Khilafah yang membungkam mulut dan kebrutalan mereka terhadap negeri Islam. (copied by kHaiRy)
1 Comment:
menurut saya, hal itu sangat beralasan karena selama ini amerika sering membuat masalah dan memusuhi negara lain dengan tanpa alasan yang jelas.
Post a Comment